Kebutuhan Pangan Warga Makin Minim

FK-KBPA-BR, Padang - Memasuki hari ke-62 operasi penaganan bencana gempa Sumatera Barat. Tim Relawan Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam Bandung Raya (FK-KBPA-BR) telah melaksanakan beberapa program sesuai rencana yang telah ditetapkan di Posko Induk Bandung, berupa pendampingan warga.

Sebelumnya, dalam tahap awal operasi, Tim I yang dikoordinir Iman (Palasti-Bandung) melakukan pendampingan masyarakat ke wilayah Pane dan bertugas mengkoordinir bantuan 1164 hygine kit (peralatan kesehatan) dari IBU Foundation. Tujuan pemberian bantuan ini ditujukan untuk masyarakat Korong Lareh nan Panjang. Sementara Tim II yang dikoordinir oleh Lutong (Maperpa-Bandung) bertugas di Padang Alai, mengkoordinir pemuda setempat membentuk posko masyarakat, dan membangun Surau sebagai tempat koordinasi warga.

Sementara hingga saat ini, wilayah penanganan bencana telah diperluas ke beberapa titik wilayah bencana. Diantaranya Korong Patamuan dan Korong Nagari Malalak Barat. Dimana di masing-masing wilayah, Tim Relawan FK-KBPA-BR bersama warga, telah melaksanakan beberapa program lanjutan. Diantaranya adalah pengaturan distribusi bantuan. Pendampingan distribusi bantuan tersebut merupakan hal penting, mengingat banyak warga yang tidak mengerti bagaimana manajemen penanganan bencana, sehingga terkadang bantuan bisa tumpang tindih, dan tersebar dengan tidak merata. Untuk itu, program pendampingan posko warga akan terus digalang Tim Relawan FK-KBPA-BR, hingga warga secara mandiri dapat mengatur kebutuhan di pos-pos bantuan.

Hingga up-date terakhir, berdasarkan hasil pendataan Tim Relawan bersama warga, dipastikan hampir 90 persen rumah warga dalam keadaan tidak layak huni. Sementara lahan pertanian rusak berat akibat longsor (bencana susulan, hampir bersamaan dengan gempa), Keadaan ini membuat kebutuhan pangan warga hanya dapat terjamin untuk 2 bulan ke depan. Itu pun jika bantuan susulan segera datang. Menyikapi hal tersebut, Tim Relawan bersama warga tengah mengupayakan rehabilitasi lahan yang rusak, serta membuat lahan garapan baru untuk ditanami tanaman yang cepat panen. Dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan warga, seandainya bahan makanan yang ada sekarang suatu saat nanti semakin minim.

Tim Relawan FK-KBPA-BR juga tengah berupaya membuka akses dropping logistik dari berbagai pihak. Baik melalui NGO-NGO, LSM lokal, maupun bantuan pemerintah dan masyarakat. Kebutuhan bantuan cadangan darurat, saat ini menjadi salah satu prioritas sebagai bagian tindakan prefentif untuk mengantisipasi masalah selanjutnya.

(Laporan Nugraha Pancakusuma dari Padang, Sumbar/DR*)

Keterangan gambar:
Salah satu rumah warga yang rusak berat, di wilayah Pane, Sumbar, Foto: Iman-Palasti