
Sementara 1 hari pasca guncangan gempa 7,6 SR di Sumatera Barat pada Kamis (1/10), 7 orang tim advance FK-KBPA-BR telah diterjunkan menuju Kota Padang untuk melaksanakan program tanggap darurat pencarian dan pertolongan korban gempa, serta meninventarisir data korban, pemetaan wilayah bencana, dan kebutuhan masyarakat setempat. Tim advance juga akan mendirikan posko transit yang bertugas merencanakan dan mengkoordinir penugasan relawan di beberapa wilayah bencana.
Berdasarkan rencana operasi yang telah disepakati dalam pertemuan tim relawan di Mapaligi-Unikom, Bandung, telah dirumuskan pembentukan 3 posko penanganan bencana. Yaitu posko induk yang berpusat di Bandung (Sekretariat Mapaligi, Jl. Dipati Ukur No. 114), posko transit di Kota Padang, dan unit-unit posko masyarakat di wilayah bencana.
Posko induk bertugas mengkoordinir bantuan relawan dan logistik, membuka koordinasi dengan TNI, pemerintah, maupun swasta untuk pengiriman relawan dan logistik, serta perencana operasi. Sedangkan posko transit bertugas mengkoordinir penugasan tim relawan dan menjabarkan lebih lanjut rencana operasi dari posko induk yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan, invenrisir data korban, kerusakan, dan kebutuhan di wilayah bencana, yang selanjutnya dikoordinasikan dengan posko induk.
Sementara unit-unit posko masyarakat, akan didirikan tim FK-KBPA-BR dalam rangka program pendampingan masyarakat, pembukaan jalur logistik dari berbagai instansi pemerintah, swasta, LSM lokal dan internasional, maupun donatur lainnya.
Penyiapan Relawan dan Pengumpulan Bantuan
Hingga saat ini Posko Induk Operasi Satuan Tugas Penanganan Bencana Sumbar masih membuka kesempatan bagi relawan yang ingin bergabung untuk diberangkatkan menuju daerah bencana. Posko induk juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mendukung kegiatan teknis relawan. Bantuan bisa berupa logistik, atau dukungan materil.
Selain itu, posko induk juga menampung bantuan logistuk dari masyarakat untuk korban bencana. Bantuan bisa berupa bahan makanan, obat–obatan, selimut, pakaian layak pakai, dan tenda-tenda darurat (terpal). Kontak person operasi penanganan bencana melalui Deni Zulkarnaen (Dansatgas Operasi Sumbar/Hp 081911136501), Nugraha Pancakusuma (Perencana Operasi/Hp. 08164659230), dan Adul. Sementara kegiatan Posko induk Penanganan Bencana FK-KBPA-BR untuk bencana Jawa Barat di KMPA-ITB tetap menjalankan misi operasi sesuai rencana selama 30 hari untuk tahap pertama.(*DR)
(Sumber foto: http://beritasore.com)
1 comment
ayoo..semangat!!!
5 Oktober 2009 pukul 23.46kita bntu saudara2 kita di padang dan sekitarnya..
Posting Komentar